Kamis, 17 Mei 2018

11 Cara Sukses Taklukkan Lingkungan Kerja

Hasil gambar untuk 11 Cara Sukses Taklukkan Lingkungan Kerja

sepatu safety - Suasana kantor yang buat Kamu tidak kerasan sepanjang hari berada di sana, mungkin saja bukanlah karena bos atau rekanan kerja, tetapi ketentuan main kantor yg tidak dapat Kamu terima. Mungkin Kamu sempat ingin sekali selekasnya meninggalkan kantor tepat pada saatnya, namun lirikan sinis dari rekanan kerja dan tatapan bos yang seolah inginkan Kamu untuk lembur rasa-rasanya sangat menyiksa. Bila Kamu tidak mau keadaan kantor yg tidak kondusif terus-terusan menghantui, Kamu perlu memerhatikan 11 Prinsip Tepat Taklukkan Lingkungan Kerja berikut ini

Ketentuan main yg tidak sehat dalam sebuah kantor memang menyusahkan untuk umumnya orang. Walau demikian, terkadang kita menjumpai ada rekanan kerja yang nampaknya sebagian asyik saja dengan keadaan tertekan. Atau beberapa dari mereka memang tertekan namun kita ajukan pertanyaan kenapa mereka dapat bertahan sampai selama ini? Perlu disadari kalau beberapa orang memang dapat memenangi politik kantor dengan mudah. Untuk mereka, walau suasana kantor tidak nyaman dan penuh desakan, mereka memiliki cara tepat untuk mengalahkannya. Lalu apa yang membedakan kita dengan orang itu? Kenapa rasa-rasanya susah sekali untuk kita untuk tetaplah berfikir positif saat keadaan ditempat kerja sangatlah memuakkan?

Tersebut disini 11 Rahasia Mengalahkan Suasana di Tempat Kerja

1. Pujilah Keunggulan Bos Kamu dengan Tulus
Tidak dipungkiri, setiap orang tentu menyukai pujian, terlebih untuk sebagian orang yang memang haus juga akan pujian. Umumnya orang yang keras hatinya dan susah untuk dikalahkan, memiliki ego yang besar dalam dianya. Ia semakin lebih suka didengar dari pada mendengar. Ia semakin lebih sukai menceritakan, kebanyakan orang dengarkan dan bertepuk tangan riuh di depannya. Bila memang orang itu ingin ego nya diprioritaskan, kerjakanlah. Mungkin saja Kamu sedikit malas mengerjakannya saat dimuka. Bila memang Kamu belum juga dapat memujinya ecara tulus, berpura-puralah untuk sesaat. Bila Kamu yakin pada kemampuan dari luar kedalam, perlahan-lahan Kamu semakin lebih mudah memaafkannya dan mencari pojok baik dalam dirinya

Memang terdengar aneh bila kita harus ikhlas mengalah begini, namun bila orang itu yaitu atasan Kamu, harus Kamu harus cobalah mengerjakannya. Dapatkan hal baik dalam dianya dan sanjunglah ia dengan tulus.

2. Cocokkan Bhs Badan dengan Pengucapan Anda
Aksi Lebih Diakui dari pengucapan. Ini yaitu rahasia umum yang kita semua paham. Kita lebih yakin dengan senyum yang tulus darpada pujian dengan mimik yang datar. Bila kita berupaya memberikan pujian pada dengan tulus namun dibarengi ekspresi muka yang datar dan kaku, orang yang lain juga akan menangkap tanda kepura-puraan Kamu.

Kamu harus berupaya untuk sesuaikan ekspresi Kamu dengan pujian yang Kamu lontarkan dengan tulus. Bila sebelumnya Kamu ditantang untuk memberi pujian tulus pada bos Kamu, saat ini Kamu ditantang untuk tersenyum dengan ikhlas ketika bertemu dengannya.

3. Belajar dari Yang Lain
Baiklah, mungkin sedikit susah untuk Kamu untuk ‘dipaksa’ mengungkap pujian. Mungkin Kamu ajukan pertanyaan apa yang perlu saya katakan? Apa yang perlu saya kerjakan? Bila Kamu betul-betul kehabisan ide untuk berlaku hadapi atasan Kamu, belajarlah dari rekanan kerja Kamu yang sampai kini dapat mengalahkannya. amati ia diam-diam. Saksikan bagaimana sikapnya hadapi atasan. Apa yang ia katakan? Bagaimana caranya ia memenangi pergaulan dengan atasan? Amatilah lalu belajarlah dari apa yang Kamu saksikan.

4. Ingat Mereka Tetaplah Manusia Biasa
Betatpun menyebalkannya rekanan kerja atau bos Kamu, ia tetaplah manusia yang sempat polos dan alami masa kecil juga. Mungkin saja mereka hanya bagian dari gank penganggu di sekolah basic yang saat ini tumbuh dewasa. Sikap kerasnya di masa kecil bisa saja masih tetap terikut hingga saat ini. Seperti kata pepatah, “Orang yang Terluka Juga akan Melukai Orang Beda. Orang Bahagia juga akan Membahagiakan Orang Lain”. Kamu tidak sempat tau masa kecil mereka atau pengalaman apa yang sempat mereka hadapi semasa hidupnya. Berempatilah pada mereka. Singkirkan perlahan-lahan ego Kamu dan awalilah lihat bagian baiknya

Yang paling penting yaitu, seberapapun kejamnya atasan Kamu atau sinisnya rekanan kerja Kamu, mereka tetaplah makhlus polos yang memerlukan perhatian juga. Sayangilah mereka.

5. Dengarkan Mereka dan Berterimakasihlah
Tak ada seseorang pun yang dengan alami menyukai kritikan. Rekanan kerja Kamu di kantor mungkin tidaklah type orang yang suka mencampuri masalah pekerjaan Kamu atau dengan blak-blakan mengkritik pekerjaan Kamu. Banyak rekanan kerja yang relatif cuek dan konsentrasi dengan pekerjaannya sendiri. Walau demikian, atasan Kamu lah yang bertugas melakukan ini. Ia yaitu orang yang sebenarnya paling punya potensi tingkatkan kemampuan kerja Kamu. Dengarkahlah kritikannya. Telan saja makiannya pada Kamu. Tangkap pesan besarnya dan syukurlah.

6. Jauhi Perseteruan
Dalam umumnya masalah, persaingan perebutan kekuasaan di kantor yaitu akar dari banyak problem. Sebagian orang mungkin memiliki ego yang sama besarnya, dan ketika keduanya telah bertemu dan berlainan dalam pendapat, terjadi perseteruan. Yang sering terjadi yaitu, sesungguhnya mereka tidak tengah menjaga alasan, mereka lebih menjaga ego semasing. Mungkin Kamu sempat merasakannya, ketika ada 2 orang yang memiliki kewenangan mendadak berlainan dalam pendapat dan hal semacam ini buat Kamu risih karena keduanya keduanya sama atasan Kamu.

Yang perlu Kamu kerjakan yaitu janganlah terlalu melibatkan diri dalam perseteruan itu. Tarik mundur diri Kamu, terutama bila Kamu yang nanti dapat jadi korban dari ego mereka. Kontrol ego dalam diri Kamu dan janganlah dibiarkan diri Kamu tenggelam dalam perseteruan suatu saat kelak.

7. Janganlah Mudah Yakin pada Semua Orang
Yakin pada orang yang lain memang penting, namun yakin pada kebanyakan orang tidaklah hal yang baik terutama bila Kamu barusan berada di lingkungan yang baru. Banyak yg tidak Kamu kenali dari keadaan rekan-rekan kerja Kamu. Sebelumnya Kamu mengambil keputusan untuk yakin kepadanya, amati kelakuannya, tekuni ciri-khasnya baik-baik. Perhatikan perlakuan dia pada orang yang lain, bukanlah saja pada Kamu. Bila orang itu sering menjelek-jelekkan orang yang lain dan buka aib mereka dimuka Kamu, peluang mereka akan melakukan hal yang sama pada kekurangan dan aib Kamu.

8. Ramahlah Pada Siapapun
Lebih mudah menangkap seekor lalat dengan madu dari pada dengan cuka. Berarti. Lebih mudah mengalahkan orang jahat dengan kebaikan dari pada sikap yang jelek. Hal yang lumrah untuk setiap orang ketika hadapi orang yang menjengkelkan yaitu ingin menyerang baik. Sebenarnya, hal semacam ini akan tidak efisien dan malah buat reputasi Kamu di kantor alami penurunan. Pastinya Kamu tidak inginkan hal semacam ini terjadi bukan?

Upayakan kepala Kamu tetaplah dingin saat hadapi type orang begini. Perlihatkan yang paling baik dari diri Kamu dan janganlah dibiarkan reputasi Kamu alami penurunan hanya karena terpancing amarahnya.

9. Janganlah Menampik atau Mengkritik Pendapat. Kemukakan Pertanyaan Jadi Ubahnya
Sering terjadi, terlebih dalam sebuah rapat ketika seorang memajukan ide atau ide yang nampaknya tidak cocok dengan pendapat Kamu. Hal yang Kamu kerjakan agar tetaplah memiliki integritas dan citra yang baik yaitu janganlah segera mengkritik dan menampik pendapat itu mentah-mentah. Terlebih bila yang memajukan pendapat itu yaitu orang yang kurang klop dengan Kamu sampai kini. Yang perlu Kamu ingat yaitu, yg tidak Kamu gemari yaitu gagasannya, bukanlah orangnya.

Janganlah jadikan rasa kurang sukai Kamu pada sikap mereka buat Kamu menampik mentah-mentah idenya. Jadi ubahnya, ajukanlah pertanyaan mengenai ide mereka. Apa alasan mereka tetaplah dengan keputusannya? Ide yang dipikirkan dengan masak semakin lebih mudah untuk di terima. Bila memang mereka tidak dapat tunjukkan alasan yang logis kenapa idenya harus digunakan, mungkin mereka juga akan selekasnya menyadarinya ketika menjawab pertanyaan Kamu.

10. Buat Kesepakatan
Seperti yang sudah dijelaskan pada point nomor 6, umumnya orang lihat perseteruan atau debat jadi pertarungan untuk dimenangkan, bukanlah bagian mencari jalan keluar. Dari pada ambil sikap “Me vs You”, berlakulah seperti sebuah tim. Lihatlah diri Kamu jadi bagian dari sebuah tim, bukanlah individu yang ingin memenangi perbincangan. Dapatkan sebuah jalan tengah dan buat perjanjian.

11. Janganlah Bawa Pulang Problem Kantor ke Rumah
Ketika kita tengah merasa jemu dan stress karena pekerjaan di kantor ataupun keadaan di kantor yg tidak mengasyikkan, sering kita membawanya ke rumah. Mengakibatkan, keluarga di rumah seringkali jadi objek pelampiasan kekesalan kita. Kita pulang ke rumah dengan uring-uringan, muka kelelahan, atau cepat terpancing emosi dengan candaan pasangan Kamu atau tingkah laku nakal anak Kamu.

Ingat senantiasa kalau orang rumah tidaklah penyebabnya kekesalan Kamu di kantor. Tinggalkan problem Kamu seutuhnya di kantor. Janganlah cemas, Kamu masih tetap dapat merampungkannya keesokan hari saat kembali bekerja.

Janganlah dibiarkan keadaan kantor yg tidak mengasyikkan malah mengambil alih sisa waktu di mana Kamu semestinya bersenang-senang.

Mudah-mudahan 11 langkah tepat itu sukses buat kamu jadi pekerja yang berkarakter, diharga atasan dan disegani rekanan kerja. Janganlah lupa untuk berikan artikel ini ke rekan-temen kamu. Mudah-mudahan barokahnya melimpah untuk kamu 🙂

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.